Bangkitkan kembali Teknologi Nasional
Sabtu, 11 Agustus 2012 00:00 WIB j12komentar
PENGUASAAN teknologi berperan dalam membentuk martabat sebuah bangsa. Semakin tinggi dan canggih teknologi dapat dikuasai sebuah bangsa, kian tinggi pula martabat yang diraih bangsa itu dalam peradaban.
Sebaliknya, jika sebuah bangsa hanya mampu menguasai teknologi dalam skala dan level yang rendah, martabat dan derajat bangsa itu di mata dunia juga tidak dapat dibanggakan.
Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-17, yang kemarin diperingati dengan upacara bendera di Bandung, menegaskan betapa martabat bangsa Indonesia di bidang teknologi belum mencapai level membanggakan. Bahkan, dalam beberapa hal, penguasaan teknologi bangsa ini justru semakin memprihatinkan.
Pencetus Hakteknas, mantan Presiden BJ Habibie yang memberikan sambutan dalam upacara itu, mengingatkan bahwa pada 10 Agustus 17 tahun lalu, Indonesia sudah mampu melahirkan pesawat buatan dalam negeri, N250.
Namun, hari ini, 17 tahun kemudian, pesawat itu tidak ada lagi. Bahkan pabrik pembuatnya, PT Dirgantara Indonesia, berada dalam kondisi terpuruk.
Kita pun akhirnya menggantungkan industri penerbangan kita kepada teknologi asing. Ketika pasar penumpang pesawat kita tumbuh seperti saat ini, kita harus mengimpor pesawat komersial karena industri pembuatan pesawat yang bisa memenuhi kebutuhan itu di dalam negeri justru berhenti beroperasi.
Ironi itu tidak hanya di bidang penerbangan. Di bidang otomotif, pasar kita bertambah besar, tetapi hingga hari ini kita belum mampu memenuhi kebutuhan itu dengan mobil atau bahkan sepeda motor produksi sendiri.
Masih banyak fenomena lain yang dapat diketengahkan untuk menegaskan betapa di bidang penguasaan teknologi, kita tidak semakin mandiri, tetapi justru semakin tergantung.
Secara umum, kita lebih banyak menjual bahan mentah hasil sumber daya alam dengan harga murah. Bahan-bahan mentah itu lebih banyak diolah negara lain dengan penguasaan teknologi lebih baik dan kembali ke negeri kita sebagai produk dengan harga yang jauh lebih mahal. Itulah bentuk lain dari penjajahan yang terus kita kutuk, tetapi tidak mampu kita lepaskan dari kehidupan kita sehari-hari.
Hakteknas mengingatkan kita bahwa kondisi itu tidak boleh dibiarkan. Kita mesti bangkit kembali dan mandiri di bidang teknologi sehingga kemandirian dan kebangkitan di bidang lain pun dapat kita raih.
Yang dibutuhkan ialah kesungguhan dan keberpihakan yang konsisten dari pemerintah.
Sudah saatnya kita membuktikan kepada dunia bahwa di bidang teknologi kita juga mampu menjadi bangsa yang canggih dan bermartabat.
http://www.mediaindonesia.com/read/2012/08/11/339912/70/13/Bangkitkan-kembali-Teknologi-Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar