Alasan Pesawat N250 Dibangkitkan Kembali
Kondisi geografis Asia Tenggara sangat tepat untuk pesawat jenis ini.
Selasa, 14 Agustus 2012, 07:06 Ismoko Widjaya, Iwan Kurniawan

Pesawat N250 (IPTN)
PTDI Kembangkan Pesawat Khusus Papua
Spesifikasi N-219 cocok dengan karakteristik landasan di Papua yang cuma 800 meter.
Kamis, 12 Januari 2012, 10:11 Hadi Suprapto, Iwan Kurniawan

Pabrik pesawat milik PT Dirgantara Indonesia di Bandung (VIVAnews/Tri Saputro)
"Untuk membangun satu pesawat prototype ini membutuhkan US$4 juta (Rp360 miliar) jadi kalau lima belas pesawat langsung US$60 juta (Rp5,4 triliun)," katanya.
Pengembangan pesawat ini didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan.
Agar pesawat dapat mulai beroperasi, saat ini PTDI sedang mencari rekanan maskapai penerbangan perintis yang mau mengoperasikan pesawat N-219. "Karena PTDI tidak bisa menjadi operator pesawat," katanya.
Agar pesawat dapat mulai beroperasi, saat ini PTDI sedang mencari rekanan maskapai penerbangan perintis yang mau mengoperasikan pesawat N-219. "Karena PTDI tidak bisa menjadi operator pesawat," katanya.
Selasa, 14 Agustus 2012
BISNIS
PT DI Jalin Kerjasama dengan Airbus
"Ini awal kebangkitan PT DI dan revitalisasi industri pertahanan nasional," kata Yudhoyono
Rabu, 26 Oktober 2011, 14:01 Anggi Kusumadewi, Fadila Fikriani Armadita

Proses perakitan pesawat di PT Dirgantara Indonesia (Antara/ Rezza Estily)
© VIVA.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar