TIPS HERBAL: Daun Pepaya Bikin Wajah Halus
Daun pepaya bisa dijadikan ramuan penghalus kulit wajah. Senyawa dalam daun hijau berasa pahit itu dipercaya mengembalikan sel mati pada kulit wajah karena kotor atau jerawat.
Terapis akupuntur yang praktik di daerah Wirosaban Jogja, Dwi Lidia, menguraikan daun pepaya kerap dijadikan bahan masker wajah. “Khasiatnya juga sama untuk kesehatan kulit wajah,” jelasnya di salon kecantikan herbal di Condong Catur, baru-baru ini.
Lidia mengatakan daun pepaya memang belum banyak diolah menjadi produk herbal terutama untuk masker. Tetapi daun pepaya sudah mulai dipraktikkan untuk menjaga kesegaran wajah.
Warga Sewon, Charita Sari mengatakan, cara mengusir bekas jerawat dengan daun pepaya cukup ampuh meski lama .
Adapun pembuatan masker cukup mudah, caranya sediakan dua atau tiga lembar daun pepaya tua, lalu jemur hingga layu. “Daun layu dihaluskan atau tumbuk dan campuri sedikit air biar mudah menempel di wajah,” lanjutnya.
Pemasangan masker yakni menempelkan tumbukan daun papaya yang sudah dicampur air pada bagian wajah yang berjerawat. Jika masker dirasa sudah agak mengering lalu bilas dengan air bersih. Menurutnya memang butuh ketelatenan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Sari menilai setidaknya masker untuk terapi jerawat dilakukan setidaknya seminggu berturut-turut pada sore hari setelah beraktivitas. Disarankan saat membilas masker tidak menggunakan sabun karena justru akan menghilangkan khasiat daun pepaya.
TIPS HERBAL: Salep Ketumbar Basmi Iritasi Kulit
Gesekan kulit karena keringat atau gatal seringkali menyebabkan iritasi pada permukaan kulit. Untuk pengobaan alami dengan bahan yang mudah didapatkan, tumbukan ketumbar bisa dipilih menggantikan salep antiiritasi kulit.
Rempah-rempah bulat dengan ukuran kecil itu banyak digunakan sebagai bahan pelengkap bumbu masakan. Padahal secara kandungan herbal, ketumbar memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Praktisi herbal Jogja, Bagus Saputra mengatakan, di samping untuk bumbu masak, sebenarnya manfaat ketumbar tidak berhenti hanya menjadi pengganti salep jika terjadi iritasi kulit. Memang belum banyak yang memanfaatkan ketumbar untuk obat iritasi kulit.
“Belum banyak yang tahu, tetapi manfaatnya banyak juga seperti mencegah mual, membantu memperbaiki masalah pencernaan, sampai menurunkan kadar gula darah,” terang dia kepada Harian Jogja, Sabtu (11/8).
Bumbu dapur tersebut, katanya, bisa digunakan sebagai obat luar maupun obat dalam. Untuk obat luar biasanya perlu dihaluskan terlebih dahulu, sedangkan untuk pengobatan dari dalam bisa direbus dengan air lalu diseduh menjadi minuman.
Menurut Bagus, kinerja ketumbar sebagai obat oles alami iritasi kulit akan lebih berkhasiat ketika dicampurkan dengan bahan-bahan alami lainnya. Pengobatan dilakukan setelah meramu ketumbar dengan perasan jeruk lemon dan daging buah alpukat.
Ketiga bahan alami itu masing-masing memiliki manfaat baik untuk kesehatan kulit. “Ketumbar dan alpukat sama-sama mengandung minyak, dan air perasan jeruk lemon juga tinggi vitamin C-nya bagus untuk kelembapan kulit,” urai Bagus di Paingan, Jalan Lingkar Utara Jogja.
Pengobatan untuk iritasi kulit dilakukan setelah bahan-bahan dicampur dan dihaluskan secara bersamaan. Takarannya bisa disesuaikan misalnya satu sendok teh ketumbar dengan perasan satu jeruk lemon dan separuh daging buah alpukat. Setelah bahan halus, oleskan krim alami itu di kulit yang sedang tidak sehat.
Seperti halnya penggunaan masker, ramuan alami itu sebaiknya didiamkan hingga mengering dan agak kaku jika dirasakan kulit. “Paling sekiar 15 sampai 20 menit. Setelah kering bisa dibilas dengan air hangat. Prosesnya mirp kalau pakai masker di wajah,” lanjut Bagus.
Permukaan kulit akan terasa kasar dan kesat setelag diolesi ramuan herbal herbal tersebut. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pengobatan sebaiknya dilakukan berulang kali. Setidaknya dua kali sehari, yakni pagi dan sore hingga kulit sembuh total.
Penderita iritasi kulit, Cahyani menuturkan, dia selalu memilih salep, pelembap maupun bedak gatal untuk mengatasinya. “Saya malah belum tahu kalau ketumbar bisa mengatasi iritasi,” kata dia.
Cahyani mengalami iritasi di bagian kulit perut karena gesekan lipatan kulit perut yang berkeringat. Warga Gang Buntu Gejayan itu memilih salep khusus produk pabrikan yang biasanya meredakan iritasi dalam waktu tiga hari. “Kalau ada resep alami yang mudah didapatkan dan gampang dalam meramunya, pasti dicoba,” katanya.
Manfaat Ketumbar
1. Pereda mual menjelang haid
Rebus 6 gram biji ketumbar dalam 500 mililiter air. Tambahkan gula dan minum saat hangat
2. Meredakan radang sendi
Rebus satu sendok teh biji ketumbar dengan dua gelas air. Minum untuk meredakan nyeri radang sendi
3. Menurunkan gula darah
Rebus satu sendok teh ketumbar halus dengan air secukupnya. Minum sekali sehari
4. Menjaga kesehatan kulit
Aduk bubuk ketumbar dan kunyit yang diberi air secukupnya. Oleskan pada kulit wajah terutama yang berjerawat dan komedo
Diolah dari berbagai sumber
TIPS HERBAL: Daun Katuk Bantu Produksi ASI
Daun katuk dan beberapa sayuran disarankan dikonsumsi untuk meningkatkan produksi ASI. Pasalnya, pemberian ASI kepada bayi disarankan hingga usia bayi dua tahun.
Dokter spesialis anak, Tunjung Wibowo mengatakan produksi ASI harus terus dilakukan pasca-pemberian eksklusif selama enam bulan. Meski pemberian secara eksklusif terus dilakukan, ibu menyusui kadang memiliki keterbatasan dalam memproduksi ASI.
“Harus dicari solusi bagaimana bisa mendapatkan ASI yang banyak lagi, soalnya kadang ASI sangat sedikit,” kata Tunjung.
Secara alami, peningkatan produksi ASI bisa dipicu dengan jenis asupan ibu menyusui. Konselor ASI, Mia Sutanto mengatakan, beberapa jenis daun hijau bisa menambah produksi Asi. “Asal dikonsumsi dengan baik, teratur dan disertai asupan makanan sehat pada ibu menyusui,” jelas dia.
Dikatakan dia, pengalaman selama pendampingan mengetahui bahan alami yang bisa digunakan untuk menambah hasil produksi ASI yakni daun katuk, bayam, pare, kacang hijau, bunga dan daun pepaya, labu siam, dan semangka. “Paling umum memang daun katuk, tetapi sebenarnya daun pepaya juga baik,” ujar dia.
Daun katuk, katanya, sudah terbukti banyak digunakan sebagai makanan untuk memperlancar ASI. Ia dapat digunakan sebagai sayuran maupun jamu. Pada daun katuk terdapat vitamin A, C, B1, zat besi, kalium, dan juga protein. Selain itu daun katuk mengandung fosfor, sterol, alkaloid, dan asam seskuiterna.
Sementara untuk bayam hijau dan merah mengandung banyak klorofil berisi vitamin A, B6, C, E K, asam folat, zatbesi, karoten, dan thiamin. “Kalau yang tidak suka jenis sayur dengan rasa agak pahit, bisa memilih alternatif seperti kacang-kacangan atau semangka,” katanya.
Kacang hijau sebaiknya dikonsumsi dengan direbus sebelumnya atau sudah sudah dibuat bubur kacang hijau. Makanan tersebut mengandung vitamin B1, protein, fosfor, tiamin, mangan, kalium, magnesium, dan asam folat. Selain mampu memproduksi banyak ASI, kacang hijau dapat mencukupi kebutuhan protein dan energi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar