CARA KERJA AKUPUNKTUR :
Penusukan titik akupunktur akan memberikan efek pada tempat perangsangan maupun di tempat yang jauh dari tempat perangsangan melalui jalur persarafan (saraf tepi dan pusat), neurohumoral dan meridian.
EFEK SAMPING :
Akupunktur relatif tidak menimbulkan efek samping. Efek samping akupunktur sangat minimal. Efek samping yang jarang terjadi adalah hematom (bengkak ringan) terjadi hanya dibawah 5%, dan nyeri di tempat penusukan (tergantung dari sensitifitas seseorang).
Rasa nyeri, sedikit ngilu/ pegal pada umumnya tidak berarti, sebagai tanda terangsangnya sistem persarafan
Jarum yang digunakan adalah jarum akupunktur yang sekali pakai untuk menghindari infeksi dan penularan penyakit.
LAMA TERAPI AKUPUNKTUR :
Untuk hasil yang optimal, akupunktur umumnya dilakukan 2 kali seminggu (tergantung keadaan penyakit) sampai mencapai hasil yang diinginkan. Pengobatan dilakukan satu seri, yaitu 12 kali pengobatan.
Jika diperlukan dapat dilanjutkan dengan seri berikutnya. Pengobatan seri berikutnya dilakukan setelah interval beberapa hari.
AKUPUNKTUR TIDAK MENIMBULKAN KETAGIHAN :
Akupunktur tidak menimbulkan ketagihan namun beberapa pasien merasakan adanya rasa enak pada tubuh setelah tindakan akupunktur sehingga timbul keinginan dilakukan akupunktur lagi. Apabila akupunktur dihentikan tidak terjadi reaksi yang merugikan tubuh.
Akupuntur
Akupuntur menjadi salah satu pengobatan tradisional di cina.Sejarahnya mulai di kenal sejak 4000-5000 tahun yang lalu.Dan sampai sekarang terus berkembang.Di Indonesia pada tahun 1963 mulai diajarkan.
Tertarik belajar akupuntur sejak saya masih dbangku kuliah.Saat itu saya sering terkena gerd (gastroesophageal reflux disease)karena terlalu banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung caffein.Saya begitu takjub dengan cepatnya simptom yang saya derita cepat hilang setelah 1 x terapi akupuntur.ckckckc..(for u'r info,Saya berobat dengan dr. Adnan di daerah pecetakan negara,Jakarta Pusat..hehe dok sekalian ne iklan gratisan...;P)
Saya mulai mencari info.Akhirnya menemukan tempat yang sesuai dengan kompetensi saya sebagai dokter umum,yaitu di RSCM.
Disini diajarkan akupuntur tradisional yang sudah terakui oleh WHO melalui evidence based-nya terhadap penyakit.Untuk dokter umum hanya diajarkan penyakit-penyakit yang kita sering jumpai di tempat praktek.
Mekanisme kerja akupuntur
Teori patofisiologi neurohumoralimun(yang menurut saya paling masuk akal)
Rangsangan akupuntur→mreangsang system imun tubuh →membentuk reaksi antigen-antibody→yang membuat system saraf memberi feed back→dengan dikeluarkannya suatu hormon endrokin berupa asetilkolin (acth)..yah kalo gak salah sih kayak gini teorinya…waktu kuliah agak-agak ngantuk jadi catatannya g lengkap..hehehe
Hal-hal dasar yang perlu diketahui:
1.jarum akupuntur
ada 1/4 cun,1/2 cun,1 cun,1,5 cun dan 2 cun...ini yang biasa dipakai
2.Pembagian rata=cun
Ukuran cun dengan jari
3.Titik-titik akupuntur (symptomatic acupoints)
4.Bila berhubungan dengan nyeri,pakai INMAS (Intergrative Neuromuscular Acupoint
System)
Tentukan dahulu :
- Diagnosis
- Prognosis
- Posisi badan (supine/prone)
- Homeostatic acupoints (HAS)
- Symptomatic acupoints (SAS)
- Paravertebral acupoints (jiaji EX HN)
Untuk menentukan prognosis diperlukan pemeriksaan pada titik H.1 dan H4 (selected landmark acupoints) yang masing-masing mendapat 3 titik tambahan dengan jarak 2-3 cm. Total =16 titik
Posisi badan ditentukan dari asal nyeri. Misalnya nyeri pada punggung, maka kita gunakan posisi telungkup(prone). Bila nyeri pada tempurung lutut,maka kita gunakan posisi terlentang(supine).
HAS sendiri terdiri dari 24 titik (H.A1-H.A24)
SAS (lihat gambar)
Jiaji (lihat gambar)
kalo mo lihat-lihat coba klik http://en.tcm-china.info/acupuncture/scope/
Tertarik belajar akupuntur sejak saya masih dbangku kuliah.Saat itu saya sering terkena gerd (gastroesophageal reflux disease)karena terlalu banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung caffein.Saya begitu takjub dengan cepatnya simptom yang saya derita cepat hilang setelah 1 x terapi akupuntur.ckckckc..(for u'r info,Saya berobat dengan dr. Adnan di daerah pecetakan negara,Jakarta Pusat..hehe dok sekalian ne iklan gratisan...;P)
Saya mulai mencari info.Akhirnya menemukan tempat yang sesuai dengan kompetensi saya sebagai dokter umum,yaitu di RSCM.
Disini diajarkan akupuntur tradisional yang sudah terakui oleh WHO melalui evidence based-nya terhadap penyakit.Untuk dokter umum hanya diajarkan penyakit-penyakit yang kita sering jumpai di tempat praktek.
Mekanisme kerja akupuntur
Teori patofisiologi neurohumoralimun(yang menurut saya paling masuk akal)
Rangsangan akupuntur→mreangsang system imun tubuh →membentuk reaksi antigen-antibody→yang membuat system saraf memberi feed back→dengan dikeluarkannya suatu hormon endrokin berupa asetilkolin (acth)..yah kalo gak salah sih kayak gini teorinya…waktu kuliah agak-agak ngantuk jadi catatannya g lengkap..hehehe
Hal-hal dasar yang perlu diketahui:
1.jarum akupuntur
ada 1/4 cun,1/2 cun,1 cun,1,5 cun dan 2 cun...ini yang biasa dipakai
2.Pembagian rata=cun
Ukuran cun dengan jari
3.Titik-titik akupuntur (symptomatic acupoints)
4.Bila berhubungan dengan nyeri,pakai INMAS (Intergrative Neuromuscular Acupoint
System)
Tentukan dahulu :
- Diagnosis
- Prognosis
- Posisi badan (supine/prone)
- Homeostatic acupoints (HAS)
- Symptomatic acupoints (SAS)
- Paravertebral acupoints (jiaji EX HN)
Untuk menentukan prognosis diperlukan pemeriksaan pada titik H.1 dan H4 (selected landmark acupoints) yang masing-masing mendapat 3 titik tambahan dengan jarak 2-3 cm. Total =16 titik
Posisi badan ditentukan dari asal nyeri. Misalnya nyeri pada punggung, maka kita gunakan posisi telungkup(prone). Bila nyeri pada tempurung lutut,maka kita gunakan posisi terlentang(supine).
HAS sendiri terdiri dari 24 titik (H.A1-H.A24)
SAS (lihat gambar)
Jiaji (lihat gambar)
kalo mo lihat-lihat coba klik http://en.tcm-china.info/acupuncture/scope/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar