Jangan Sekalipun Melupakan Sejarahfree counters
Click for Kota Samarinda, Indonesia Forecast

Rabu, 03 Oktober 2012

Soekarno anti-minuman beralkohol


Soekarno anti-minuman beralkohol

Kamis, 7 Juni 2012 08:55:44
Reporter: Ramadhian Fadillah

Soekarno anti-minuman beralkohol
Soekarno. merdeka.com/Merdeka

Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno dikenal punya pergaulan internasional yang luas. Soekarno gemar pesta, musik dan dansa. Namun satu prinsip yang dipegangnya sebagai seorang Muslim: pantang minum alkohol, di manapun, dalam acara apapun.

"Bung Karno tidak pernah minum alkohol. Apapun minumannya," ujar mantan ajudan Presiden Soekarno, Bambang Widjanarko dalam buku 'Sewindu Dekat Bung Karno' yang diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia.

"Kalau dalam suatu resepsi resmi dihadirkan champagne atau anggur (wine), khusus bagi Bung Karno disediakan air jeruk," ujar perwira Marinir yang delapan tahun mendampingi Soekarno ini.

Walau berada dalam nightclub di luar negeri dan dijamu oleh presiden negara lain, Soekarno tetap tidak mau minum alkohol. Ceritanya tahun 1950-an, Soekarno diajak Presiden Tito dari Yugoslavia menghadiri ramah tamah di ninghtclub Hotel Mertopole Beograd.

"Seperti biasa, Bung Karno hanya minta air jeruk. Dia memang tidak pernah minum alkohol," kenang Bambang.

Bambang mengingat kebiasaan makan dan minum Soekarno. Pada pagi hari Soekarno selalu minum kopi. Dia hanya makan roti yang diolesi sedikit mentega dan gula. Sementara sore harinya, Soekarno selalu minum teh. Selebihnya hanya minum air putih.

Nah, saat minum kopi pagi di Istana inilah yang selalu seru. Soekarno selalu mengajak seluruh ajudan, pegawai istana maupun sarapan bersama.

Suasana penuh canda tawa selalu terjadi di Istana setiap pagi. Tak ada batas antara Presiden dan para bawahannya. Kadang waktu minum kopi pagi ini juga dimanfaatkan Soekarno untuk berdiskusi dengan para menteri dan pejabat mendiskusikan masalah negara.

"Dari pengalaman saya selama berada di dekat Bung Karno selama delapan tahun, saya dapat mengatakan bahwa semua orang yang pernah bekerja secara langsung di bawah Bung Karno atau di dekatnya, pasti mencintai Bung Karno setulus hati. Hal ini terutama karena sikap Bung Karno yang hidup sederhana dan merakyat," ujar Bambang.
[ren]

Tidak ada komentar: