Jangan Sekalipun Melupakan Sejarahfree counters
Click for Kota Samarinda, Indonesia Forecast

Minggu, 30 September 2012

Harus ada film baru untuk meluruskan sejarah G30S/PKI

Harus ada film baru untuk meluruskan sejarah G30S/PKI

Minggu, 30 September 2012 06:11:00
Reporter: Moch. Andriansyah

Harus ada film baru untuk meluruskan sejarah G30S/PKI
Penggalan film G 30 S/PKI. ©2012 Merdeka.com
Dalam catatan sejarah Indonesia, peran Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak bisa dilupakan begitu saja. PKI adalah anak zaman yang telah melahirkan dan membawa perubahan besar terhadap kehidupan ekonomi dan sosial di Indonesia.

Namun, pasca Orde Lama berakhir, pemerintah Orde Baru dibawa komando Presiden Soeharto, mengharamkan partai komunis itu hidup di tanah air.

Untuk memuluskan kekuasaan Orde Baru dan mematikan PKI hingga ke akar-akarnya, pemerintah Orde Baru memproduksi film G 30s/PKI sebagai propaganda.

Menurut Dosen Fisip Universitas Airlangga Surabaya (Unair), Sukowidodo, film ini sudah tidak relevan lagi jika harus diputar kembali. "Itu adalah film pembodohan, dan menunjukkan betapa tidak produktif dan kreatifnya pemerintah," kata Sukowidodo, Jumat (28/9).

Harus ada film terbaru untuk meluruskan sejarah. "Saya kira, merekontruksi kembali film tersebut sudah tidak relevan. Terlebih lagi, validitas atau kesahihan dari film tersebut masih menjadi perdebatan. Jadi menurut saya, harus ada film terbaru untuk meluruskan kembali sejarah," tegas dia lagi.

Menurut pakar komunikasi Surabaya itu, pemerintah harus menciptakan kreativitas dan produktivitas yang lebih baik, agar generasi-generasi masa depan tidak salah mengartikan sejarah.

Menanggapi soal peran Letkol Untung dalam Gerakan 30 September (G30S/PKI), Sukowidodo berkeyakinan bahwa Untung tidak memiliki peran signifikan dalam agenda pemberontakan (seperti yang digambarkan dalam film G30S/PKI) tersebut.

"Saya kira, melihat dari pangkat dan jabatannya, tidak mungkin seorang Letnan Kolonel memiliki power sedemikian besar. Jadi ada peran khusus dari aktor lain dalam peristiwa tersebut," terang dia.

Dan yang terpenting, masih menurut dia, harus ada pendidikan sejarah yang lebih baik dalam film ini. "Dari sisi perkembangan dan globalisasi, masyarakat tidak boleh dibodohi dengan tayangan film-film yang menyimpang dari sejarah, apalagi film yang sudah tidak lagi relevan untuk dikonsumsi masyarakat," kata dia mengingatkan.
[hhw]

http://www.merdeka.com/peristiwa/harus-ada-film-baru-untuk-meluruskan-sejarah-g30spki.html

Tidak ada komentar: