Jangan Sekalipun Melupakan Sejarahfree counters
Click for Kota Samarinda, Indonesia Forecast

Selasa, 11 September 2012

Asvi Warman Adam: 3 Hal Penting dari 81 Foto Kartosoewirjo

Kamis, 06/09/2012 17:43 WIB

Asvi Warman Adam: 3 Hal Penting dari 81 Foto Kartosoewirjo

Nurvita Indarini - detikNews
Asvi/wikipedia
Jakarta 81 Foto mengisahkan hari-hari terkahir Kartosoewirjo sebelum hidupnya berakhir di tiang eksekusi mati dibeberkan Fadli Zon. Ada banyak hal yang bisa ditafsirkan dan dipelajari dari foto-foto itu. Setidaknya ada 3 hal penting. Apa saja?

"Foto itu menggambarkan adanya tiga warisan dari Kartosoewirjo. Pertama, warisan foto itu sendiri. Buat saya, seyogianya foto itu ditafsirkan pemberontakan berlabel apapun, termasuk agama, bertentangan dengan negara. Sejarah membuktikan pemberontakan pasti ditumpas," ujar sejarawan Asvi Warman Adam.

Dua hal penting lainnya disampaikan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (6/9/2012):

Apa komentar Anda tentang 81 foto hari-hari terakhir Kartosoewirjo?

Faktanya bisa kita tafsirkan berbeda. Tapi yang jelas, dari foto itu kita tahu bahwa eksekusi mati itu benar-benar dijalankan. Nah itu yang sangat penting. Apalagi selama ini hukuman mati bagi masyarakat sendiri tidak jelas dan tidak yakin, Sjam Kamaruzzaman, pentolan PKI yang rumornya hidup dengan tenang di luar negeri, padahal sudah dijatuhi hukuman mati.

Hal ini karena tidak ada fakta berupa foto eksekusinya. Dengan foto eksekusi mati Kartosoewirjo maka ini membuktikan eksekusi benar-benar dijalankan secara sah. Dan jenazahnya juga diperlakukan sesuai ketentuan Islam karena Kartosoewirjo merupakan orang Islam.

Kalau menurut saya, eksekusinya sudah benar. Sebab putusan mengadilan menyatakan dia bersalah dan pelaksanaan hukuman mati itu sudah sejalan dengan UU. Hukuman dilakukan setelah grasi ditolak oleh Presiden Soekarno.

Sekian lama disebutkan bahwa Kartosoewirjo dikubur di Pulau Onrust, tetapi dari foto diketahui dia dieksekusi di Pulau Ubi?

Kartosoewirjo dipercaya dimakamkan di Pulau Onrust. Di laporan Tempo, anak Kartosoewirjo, Sardjono, percaya ada makamnya dan dia berziarah ke sana. Lalu kita lihat foto kemarin ternyata Kartosoewirjo dieksekusi di Pulau Ubi. Lalu apakah mungkin setelah dieksekusi mayatnya dibawa ke pulau lain. Saya lebih yakin kalau dieksekusi di Pulau Ubi maka dimakamkannya di Pulau Ubi juga.

Dengan ini, berarti makam yang ada di Pulau Onrust bukanlah Kartosoewirjo. Sehingga nggak jelas lagi soal makam itu.

Katanya Pulau Ubi mengalami abrasi, sehingga bisa jadi makamnya sudah hanyut. Sehingga makam Kartosoewirjo sudah ada di dasar samudera.

Dalam gerakan Negara Islam Indonesia, saat ini banyak yang membonceng nama Kartosoewirjo, antara lain dengan munculnya NII KW IX?

Apapun, faktanya adalah Kartosoewirjo telah memproklamirkan NII. Dia serius dengan ini. Di perpustakaan Fadli, ada perangko NII, saya diberi kopinya. Jadi NII bukan hanya struktur pemerintahan, bahkan sampai bikin perangko.

Di masa Orde Baru, dia diberi label seorang pemberontak dengan menanggalkan aspek keislaman, dianggap bukan santri, belajar Islam otodidak atau belakangan. Lalu di masa reformasi muncul buku yang mengidolakan Kartosoewirjo dan mencita-citakan NII. Tapi saya saya berpandangan gagasan NII sudah terkubur dengan terkuburnya Kartosoewirjo pada 5 September 1962.

Pelajaran apa yang bisa diambil dari 81 foto itu?

Sejarah membuktikan pemberontakan dengan label apapun, termasuk berlabel agama pasti akan digagalkan. Foto penembakan memperlihatkan jangan lagi melakukan pemberontakan dengan label apapun. Eksekusi ini tujuannya adalah membuat jera orang-orang yang berperilaku serupa, dan bukan dendam.

Foto menceritakan banyak sisi lain dari Kartosoewirjo?

Ya, hak lain banyak juga di sini. Misalnya banyak sisi-sisi manusiawi di mana Kartosoewirjo dempat bertemu keluarganya sebelum dieksekusi. Mereka sempat menikmati makan bersama yang terakhir. Hal ini diceritakan dengan super humanis, di mana istrinya makan rendang dan kepedasan.

Pada saat akan dilakukan eksekusi pun Kartosoewirjo terlihat sangat tegar. Dia punya keyakinan akan dihukum dan pasrah menerima hukuman.

Juga soal jam Rolex yang dipakainya yang entah siapa yang memberi. Juga soal ternyata Kartosoewirjo adalah perokok.

Apa hal penting yang bisa ditafsirkan dari kemunculan 81 foto tersebut?

Foto itu menggambarkan adanya tiga warisan dari Kartosoewirjo. Pertama, warisan foto itu sendiri. Buat saya, seyogianya foto itu ditafsirkan pemberontakan berlabel apapun, termasuk agama, bertentangan dengan negara. Sejarah membuktikan pemberontakan pasti ditumpas.

Kedua, Kartosoewirjo dianggap sebagian pengikutnya sebagai orang yang konsisten mendirikan negara Islam. Namun menurut pandangan saya, ide itu terkubur seiring dengan dengan orangnya yang terkubur. Maka itu yang masih berusaha mewujudkan ide pembentukan NII, dia hanya memegang warisan kosong.

Warisan ketiga merupakan anak Karto sendiri. Sardjono mempunyai sikap dan pandangan yang relevan untuk Indonesia hari ini dan masa depan. Hal itu ditunjukkan dengan keikutsertaannya di forum silaturahim anak bangsa.

Dalam forum itu ada anak-anak DN Aidit, M Natsir, dan lainnya yang mana dulu ayah-ayah mereka pernah bermusuhan dan bersebrangan. Nah, anak-anak mereka berpendapat konflik harus diakhiri. Menjauhi konflik adalah hal yang sangat penting dan perlu diwariskan untuk generasi masa mendatang. Jadi konflik harus diakhiri dan tidak diwariskan.

Sebaiknya foto-foto ini disimpan individu-individu atau diserahkan kepada negara?

Foto itu disimpan di perpustakaan Fadli Zon. Nah, apakah foto-foto ini dianggap sebagai dokumen negara atau tidak. Biasanya kalau dianggap dokumen negara maka ada caption yang dibuat oleh pelaksana eksekusi, tentara atau siapa yang dibuat untuk para atasan.

Kalau ini merupakan dokumen, maka menurut UU Kearsipan harus diserahkan ke arsip nasional. Barang siapa yang menyimpan akan dikenai hukuman. Soal ini pun jadi perdebatan. Nah, Fadli Zon juga mendapatkan bahan tulisannya itu di rumah lelang, yang sebelumnya milik kolektor lain.

Caption yang berisi keterangan gambar itu ternyata penting. Sebab banyak foto di Indonesia misal pada 1945, nggak ada caption. Jadi ada foto di Jakarta yang isinya para menteri, kita sering tidak dikenal dan bertanya-tanya ini siapa.


(vit/nrl)
http://news.detik.com/read/2012/09/06/174346/2010454/158/asvi-warman-adam-3-hal-penting-dari-81-foto-kartosoewirjo

Tidak ada komentar: